Harmoni Budaya dan STEM di Luar Negeri: PGSD UNY Gelar Pelatihan Edukatif di Sekolah Indonesia Yangon, Myanmar

Isi Berita: 
Yangon, 24 Mei 2025 – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui Tim Pengabdian dari Departemen Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, sukses menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan pendampingan budaya yang dikemas dalam Program Gelar Karya di Sekolah Indonesia Yangon (SIY), Myanmar. Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi bermakna antara UNY, Sekolah Indonesia Yangon, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon. Mengusung tema “Harmoni Budaya dan STEM: Integrasi Nilai Tradisional dan Inovasi dalam Pembelajaran”, kegiatan ini dirancang sebagai family gathering yang melibatkan siswa, orang tua, guru, serta masyarakat Indonesia di Yangon. Tujuan utamanya adalah menanamkan nilai-nilai budaya lokal dan sains kepada anak-anak Indonesia yang berada di luar negeri melalui pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan kontekstual. Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan tim UNY, Prof. Dr. Kus Eddy Sartono, M.Pd., serta Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Yangon, M. Arif Hidayatullah, yang sekaligus menjabat sebagai Plt. Kepala SIY. Keduanya menegaskan pentingnya pendidikan berbasis budaya dan STEM untuk memperkuat identitas nasional generasi muda di tengah lingkungan multikultural. Kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba dan permainan edukatif yang dibagi ke dalam empat stan tematik, yaitu: 1. Tebak Pakaian Adat, Rumah Adat, dan Senjata Tradisional, yang memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara secara interaktif. 2. Tebak dan Membuat Makanan Tradisional, untuk mengenalkan cita rasa Indonesia serta melatih kerja sama dan kreativitas. 3. Permainan Tradisional Dakon dan Engklek, sebagai media penguatan nilai sportivitas, keterampilan motorik, dan kecintaan terhadap permainan tradisional. 4. Eksperimen Membuat Es Krim Tanpa Freezer, yang mengenalkan konsep sains secara aplikatif dan menyenangkan. Antusiasme peserta tampak tinggi, terutama dalam aktivitas berbasis proyek yang memungkinkan siswa bereksplorasi, bekerja sama, dan merefleksikan pengalaman budaya mereka. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai seperti gotong royong, rasa bangga terhadap budaya sendiri, dan semangat belajar ditumbuhkan secara alami dalam suasana kebersamaan. “Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembelajaran tidak harus selalu di kelas, dan bisa dikemas secara menyenangkan dengan pendekatan budaya dan sains,” ujar Dr. Fery Muhamad Firdaus, M.Pd., Ketua Departemen Pendidikan Sekolah Dasar UNY. Kegiatan ditutup dengan makan siang bersama serta pembagian penghargaan kepada kelompok-kelompok yang menunjukkan kerja sama terbaik. Pihak SIY dan KBRI Yangon menyampaikan harapan agar kerja sama ini terus berlanjut dalam bentuk program pengabdian, pelatihan guru, maupun kegiatan pendidikan lainnya.