<div class="field field-name-body field-type-text-with-summary field-label-hidden"> <div class="field-items"> <div class="field-item even"> <p style="text-align: justify;">Selasa (17/1) Prodi PGSD FIP UNY mengadakan Lokakarya Sosialisasi Visi Misi Prodi PGSD. Acara ini diikuti oleh Stakeholder Jurusan PGSD antara lain perwakilan guru atau Kepala Sekolah dari SDN Wonosari I, Gedongkiwo, Giwangan, Panggang, Wates, Kadin Prov DIY, Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul, Kaprodi S2 Dikdas, Ketua Pusat Studi Dikdasmenjur LPPMP, Kajur dan Sekjur PGSD, Dosen PGSD serta Alumni jurusan PGSD yang telah menjadi Guru di SD Negeri.</p> <p style="text-align: justify;">Sesuai dengan Visi Program Studi PGSD dimana tahun 2025 menjadi program studi unggul yang menghasilkan pendidik dan peneliti pendidikan di tingkat sekolah dasar yang bertaqwa, mandiri dan cendekia pada pendidikan anak dan literasi sesuai dengan perkembangan Ipteks yang berwawasan kebangsaan Indonesia, jurusan PGSD berusaha untuk menciptakan lulusan yang senantiasa berpegang teguh pada visi prodi, ungkap Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd. dalam pembukaan acara ini.</p> <p style="text-align: justify;">Acara ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas lulusan Prodi PGSD yang sudah memasuki dunia kerja dengan mengadakan diskusi. Dari diskusi diketahui bahwa SD masa kini telah menjadi instansi yang tak kalah kompleks dari universitas, dimana Guru menjadi elemen kunci dalam system pendidikan di sekolah. Komponen apapun yang ada di sekolah, mulai dari kurikulum, sarana prasarana, media, sampai biaya yang tinggi tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas.</p> <p style="text-align: justify;">Diskusi ini pun membahas komponen lain seperti kurikulum, sarana pendidikan, biaya, dan media pembelajaran yang digunakan di sekolah baru akan hidup dan berfungsi dengan optimal apabila dilaksanakan oleh guru yang professional dan berkualitas. Begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input pendidikan, hingga para pakar mengatakan, di sekolah tidak akan mengalami perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan professionalitas dan kualitas guru yang mengelola pembelajaran. (ant)</p> </div> </div> </div> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>