SIMPAUNY: BERMULA DARI ISENG

SIMPAUNY merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di Kampus 2 FIP UNY Jl. Kenari 6, Yogyakarta. Kharimatul Jannah dari divisi Pengembangan SDM SIMPAUNY mengatakan bahwa ekstrakurikuler ini dimulai dari keisengan mahasiswa PGSD Kampus 2 yang selalu memainkan alat-alat musik yang terdapat di gudang aula Kampus 2 FIP UNY.

Di gudang memang terdapat alat-alat musik tradisional yang merupakan peninggalan SPG-O (Sekolah Pendidikan Guru Olahraga) era tahun 1970-an seperti kendang, kenong, gambang, bass bethot, kecapi, angklung dan masih banyak lagi, hanya saja alat musik yang masih dianggap layak hanyalah angklung. “Dari sini timbul ide untuk memanfaatkannya dengan membentuk grup musik tradisional” kata Kharimatul Jannah.

Pada saat itu Ketua Hima PGSD Kampus 2 periode tahun 2012, Anggar Ratman, mulai mencari seorang pelatih untuk bisa memanfaatkan angklung tersebut. Mereka dipertemukan dengan alumni prodi Pendidikan Seni Musik FBS UNY Asep Zery Kusmaya yang memiliki kemampuan musik matang dan bisa mengajarkan permainan musik angklung kepada mahasiswa PGSD Kampus 2 UNY.

“Selain itu kami juga dibantu oleh mahasiswa prodi Pendidikan Seni Musik FBS UNY Singgih Baruna dalam aransemen lagu yang akan ditampilkan” ujar Kharimatul Jannah. Gadis yang akrab dipanggil Arek tersebut mengisahkan bahwa nama SIMPAUNY ini merupakan kependekan dari “Senandung Indah Musik PGSD Angklung Universitas Negeri Yogyakarta” yang mewadahi mahasiswa Kampus 2 FIP UNY dalam belajar mengkreasikan kesenian musik khususnya musik angklung.

Pada awalnya grup musik ini diberi nama MTP (Mandala Tradisional Percussion) namun karena ingin memunculkan keangklungannya, maka MTP diganti menjadi SIMPAUNY pada akhir 2012 dengan harapan, SIMPAUNY bisa memberikan keterampilan yang lebih untuk calon guru SD. “Minimal kalian mahasiswa PGSD tidak hanya bisa mengajar di kelas, tapi juga bisa mengajar bermain angklung kepada anak SD” kata Kharimatul Jannah mengutip perkataan pelatih SIMPAUNY Asep Zery Kusmaya. Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai tempat bernaung SIMPAUNY pun sangat mendukung kegiatan ekstrakurikuler ini. Hal ini dibuktikan dengan didatangkannya angklung-angklung baru langsung dari Bandung oleh fakultas pada pertengahan 2014 lalu.

Sejak berdirinya angklung SIMPAUNY di tahun 2012 hingga saat ini sudah banyak penampilan di dalam maupun di luar UNY. Tahun 2014 SIMPAUNY diberi kesempatan untuk mengembangkan misi budaya di Malaysia. Tampil di Central Market pusat kota Kuala Lumpur ditambah tingginya antusiasme warga Malaysia untuk menonton SIMPAUNY sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas. Selain itu banyak turis asing juga menyaksikan musik dari Indonesia ini bahkan ada yang ikut menari bersama menikmati alunan lagu.

Di Malaysia SIMPAUNY juga disambut hangat oleh Duta Besar Indonesia Herman Prayitno sehingga membuat para anggota SIMPAUNY semakin bersemangat untuk melestarikan budayanya, khususnya budaya musik angklung. Tidak hanya dalam lingkungan UNY angklung SIMPAUNY melakukan pertunjukannya. Dalam penampilannya, SIMPAUNY juga pernah menjadi pemusik tamu dalam konser artis regional seperti Bravesboy hingga artis nasional seperti Letto. SIMPAUNY juga pernah diundang dalam acara Festival Kesenian Yogyakarta yang merupakan festival kesenian rakyat terbesar di Yogyakarta. SIMPAUNY membawakan beberapa buah lagu untuk menghibur masyarakat Yogyakarta yang bersentral di Pasar Ngasem.

Menurut Mohamad Azwar Anas koordinator pertama SIMPAUNY, yang menjadi catatan penting yaitu SIMPAUNY merupakan ekstrakurikuler sebagai salah satu program kerja HIMA PGSD Kampus 2 FIP UNY di bidang Pengembangan Minat dan Bakat. Namun demikian, angklung SIMPAUNY berharap agar bisa tampil lagi di luar negeri dan mengikuti lomba musik angklung tingkat nasional bahkan internasional yang pastinya mendapat dukungan dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan terutama dukungan dari Universitas Negeri Yogyakarta. “Semoga harapan kami bisa terwujud di tahun ini” tutup Anas. (dedy)